A Review Of taman nasional baluran

Travelling adalah salah satu hobi yang di tuangkan dalam blog site ini. Semoga menjadi blog site yang bermanfaat.

Saya dan sahabat-sahabat saya dipaksa oleh preman lokal untuk naik mobil travel mereka padahal kami sudah menyewa mobil. Sejak saat itu, kalau pergi ke suatu detinasi ada pilihan naik pesawatnya, mendingan naik pesawat deh. *sok banget padahal kere*

until finally a single calendar year afterwards and this road excursion created me struggling with several harbors all over again. Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk adalah dua pelabuhan pertama yang harus kami lalui untuk sampai ke destinasi ke-five, yaitu: Desa Sade Rambitan di Lombok.

Sebenarnya Taman Nasional Baluran tidak melulu soal sabana bekol saja, ada banyak kegiatan seru yang juga dapat dilakukan di kawasan lindung ini.

Tak banyak yang tahu bahwa Taman Nasional Baluran juga menjadi tempat tinggal bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan endemik yang berstatus terancam punah.

Entah kenapa, obrolan itu seperti terngiang-ngiang dalam bilik ingatan. Saya penasaran tingkat tinggi jadinya. Kalau kata anak jaman sekarang kemal : kepo maksimal. Saya jadi banyak-banyak melangitkan mimpi semoga suatu hari bisa menginjakkan kaki website di sana.

A aspiration would not grow to be reality via magic, it takes sweat resolve and hardwork -Colin Powell- Hello globe! Baluran, Mei 2015 Jam menunjukkan jam 2 siang ketika Pak Hery, supir angkot Banyuwangi yang tiba-tiba jadi langganan kami menjemput kami di relaxation area Jambu tempat dimana mobil belerang menurunkan kami berenam.

Mumun dan Bambang sudah pernah ke Baluran, namun antusiasme mereka tidak kalah dengan saya yang baru pertama kali mengunjungi savana terluas di Pulau Jawa ini. Rasanya ingin memotret semua pohon-pohon keringnya, oh I like twigs!

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Comments on “A Review Of taman nasional baluran”

Leave a Reply

Gravatar